Selasa, 18 Desember 2007

makalah PA induktif

1.Pengertian.
PA Induksi merupakan metode penggalian yang sistematis dan teliti, guna menemukan arti yang dimaksudkan oleh penulis bagi pembacanya yang mula-mula (melakukan Eksegesis), dan kemudian, berdasarkan arti mula-mula itu, mencari relevansinya bagi pembaca masa kini (melakukan Hermeneutik).
Perbedaan PA Induktif dengan Deduktif.



2.Mengapa perlu mempelajari Firman Tuhan
• Manusia Hidup dari firman Tuhan (Mat 4:4, Yoh 4:34, Yoh 6:26)
• Firman Tuhan Adalah penuntun hidup orang percaya ( Maz 119;105, II Tim 3;16)
• Menuntun orang percaya mengenal penebusnya.
• Roma 10:17 (menumbuhkan iman)
• Yeremmia 15:16 (memberikan suka cita)
3. Perinsip dasar PA Induktif
• Keterlibatan Allah di dalam memahami pernyataan Allah di dalam Firman-Nya melalui Roh Kudus (1 Kor 2:12-14,16, 2 Pet 1:21-22)
• Sikap Ibadah dengan dasar kerinduan untuk mengetahui kebenaran Allah (1 Pet 2:2-3, Mat 5:6, Maz 84:2-3).
• Sikap yang mau belajar dengan tekun, teliti dan serius (Kis 17:11, II Tim 4:13, II Pet 3:15,16).
• Pemahaman firman Tuhan dalam rangka bertumbuh dan pengenalan akan keselamatan didalam Yesus Kristus (Fil 3:10, Gal 5:22,23)
4. Langkah-langkah PA induktif
1. Observasi
• Mengunakan seni bertanya untuk menemukan kebenaran-kebenaran Alkitab
• Bertujuan untuk menemukan Fakta. Bandingkan dengan detektif di dalam menginvestigasi.
• Mencari realita yang terjadi di dalam penulisan dan kejadian yang sedang terjadi.
• Bertanya: Apa? Siapa? Di mana? Kapan? Bagaimana?
Alat bantu yang digunakan:
• Peta (melihat kondisi jarak, letak, topografi, cuaca, suhu, dll)
• Kamus (mengetahui arti terjemahan kata-kata yang sulit dimengerti)
• Konkordansi (mengetahui letak nats pada bagian yang lain)
• Ensiklopedia (mengetahui arti kata yang digunakan)
• Terjemahan Alkitab yang baik (mis.NIV)
Contoh: Mrk 1:35-36, Kis 2:1-13.
2. Interpretasi
 Menafsir sering menjadi bagian yang dihindari atau dipandang sebagai hal negatif.
 Sebenarnya kita terlibat di dalam hal menafsir ketika kita membaca, menerjemah dan melihat Alkitab.
 Pencegahan penafsiran yang buruk bukan dengan tidak menafsir, melainkan penafsiran yang baik, didasarkan pada pedoman pikiran sehat.
 Interpretasi seperti seorang wartawan berkerja.
 Mengunakan pertanyaan. Apa artinya atau mengapa.
Prinsip menafsir Alkitab
a. Prinsip Kewajaran.
- Carilah arti yang paling wajar dari nats tersebut. Arti yang hanya ditemukan oleh kita sendiri patut dicurigai.
- Arti yang wajar tidak selalu hurufiah, tetapi pertimbangkan adanya unsur genre dari konteks teks tersebut.
Cth: Markus 9:47 Galatia 5:22. II Taw 16;9, Bil 22:28-30, Maz 19:6-7, Mat 5:28-29, Mat 7:7-8, Amsal 26:4-5.
b. Prinsip kesejarahan
- Semua firman di wahyukan Allah kepada penulis. Penulis menuliskan kepada pembaca pertama. Dan kita di dalam hal ini sebagai pembaca berikutnya.
c. Prinsip sastra
- Kata di dalam suatu kalimat merupakan bagian didalam satu paragraf tersebut.
- Paragraf merupakan bagian di dalam satu perikop.
- Perikop merupakan bagian dari pasal.
- Kitab terdiri dari pasal-pasal
- Kumpulan Alkitab terdiri dari kitab-kitab
- Alkitab berdasarkan kanon Alkitab.
Contoh: Roma 8:3-5.
d. Prinsip Kesejajaran Modern.
- Setiap makna yang memiliki kesejajaran langsung dengan konteks modern, berarti bermakna sebagai suatu yang bersifat hurufiah.
- Setiap makna yang tidak memiliki kesejajaran langsung berarti makna di dalam prinsip, bukan sekedar apa yang ditulis.
Peringatan.
Jika sudah mengunakan semua prinsip di dalam menafsir tetapi arti dari satu nats tetap belum jelas hindari spekulasi. Arti yang tidak jelas mungkin dapat di jadikan sebagai bahan diskusi di kelompok atau di acara pengisian.

3. Aplikasi/refleksi
 Langkah ini merupakan puncak dari penggalian Alkitab.
 Menemukan apa yang bisa dipelajari dalam hidup pribadi, persekutuan dan situasi modern.
 Menemukan firman berbicara kembali di dalam situasi masa kini.
 Apa yang menjadi perenungan sebagai bahan evalausi, peneguhan, kekuatan di dalam hidup saya?
 Apa yang dikatakannya di dalam kehidupan pribadi saya?
 Apa relevansi pesan tersebut terhadap kehidupan dipelayanan, gereja, masyarakat atau bangsa?
 Dan sediakan waktu untuk berdiam diri dan meresapi firman Tuhan di dalam doa.

Penutup
Ini merupakan metode sekaligus seni dalam menggali Alkitab sehingga sangat dibutuhkan hati yang rindu berlatih dan belajar mencintai firman Tuhan. Menjadi pengalaman paling meyenangkan ketika kita bisa menemukan kebenaran Firman Tuhan dan berbicara kepada hidup kita.

Bahan bacaan.
1. Hermenuetik oleh Gordon D. Fee & Douglas Stuart, Gandum Mas 2006.
2. Memahami Isi Alkitab oleh Jhon Stott, PPA 2000 (revisi)
3. New Testament Exegesis (a handbook for students and pastors) by Gordon D.Fee The Westminster press Philadelphia. 1983
4. Kumpulan makalah pengantar Induktif Bibel study kelad TFT oleh Denni Boy Saragih, Perkantas.
5. Kumpulan makalah PA PMK Jakarta oleh Febyan Mirag Molle, perkantas.


Contoh Penggalian induktif.
Kitab filemon.
Observasi:
 Keadaan penulis

 Siapakah Filemon

 Siapakah Onesimus

 Hubungan Paulus dengan Filemon dan Onesimus

 Hubungan Filemon dan Onesimus

 Alasan penulis surat

Interpretasi:
 Bagaimana hubungan tuan dan hamba pada masa itu?

 Bagaimana seharusnya perlakuan terhadap budak yang mencuri dan melarikan diri?

 Bagaimana Paulus menggambarkan karakter Filemon? Apa tujuan Paulus menggambarkan itu?

 Apa permintaan Rasul Paulus kepada Filemon? Mengapa Paulus meminta hal itu?

 Kemungkinan Resiko apa yang akan dihadapi Onasimus ketika akan berhadapan dengan Filemon? Apakah yang mendorongnya melakukan hal yang beresiko itu?

 Sebagai majikan Onasimus dan orang percaya, apa yang menjadi pergumulan filemon menjalankan perintah Paulus?

Aplikasi.
 Bagaimana hubungan sosial dengan iman Kristiani? Sehingga akan mempengruhi kita dengan orang yang lebih rendah secara sosial dengan kita. Mis. Hubungan majikan dengan pembantu.
 Prinsip apa yang bisa dipelajari tentang mempengaruhi hubungan yang retak?
 Paulus mengambil peran didalam membangun tubuh orang yang percaya. Adakah hal yang mungkin bagi anda untuk melibatkan diri didalam pembangunan tubuh Kristus?
 …………..
Contoh Penggalian Alkitab Secara Induktif
MENDEKATI KITAB FILEMON MENGGUNAKAN 5W+ 1H
Tujuannya adalah untuk memperoleh pemahaman awal yang menyeluruh terhadap kitab Filemon dengan jalan mengisi lembar kerja berikut.
Lembar Kerja
1. Who
A. Penulis
• Siapa :..........................................
• Hubungan dengan penerima : .........................................
• Hubungan dengan tokoh-tokoh lain: .........................................
• Kondisi : ………………………………….
B. Penerima
• Siapa : .........................................
• Hubungan dengan penulis : .........................................
• Hubungan dengan tokoh-tokoh lain: .........................................
• Kondisi : .........................................
C. Tokoh-tokoh lain
• Siapa : .........................................
• Hubungan dengan penerima : .........................................
• Hubungan dengan tokoh-tokoh lain: .........................................
• Kondisi : .........................................
2. Where and When
A. Penulis
• Dimana dia ada/tinggal : .........................................
• Kapan dia menulis : .........................................
B. Penerima
• Dimana dia/ mereka tinggal : .........................................
• Kondisi lingkungan
(Geografis, politik, ekonomi, budaya, dll): ........................................
3. What
A. Tema-tema kunci : .........................................
B. Masalah-masalah : .........................................
4. Why
…………….menuliskan kitabnya untuk………………….dengan tujuan………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
5. How
Kerangka atau garis besar kitab:
Catatan: informasi-informasi dalam pendekatan kitab ini bisa diperoleh dari: intisari Alkitab Perjanjian Lama, NIV Study Bible, Ensiklopedi Alkitab Masa Kini, Search the Scripture.
MENGGALI SATU PERIKOP (Filemon 1:4-7)
Setelah memperoleh pengetahuan menyeluruh tentang Kitab Filemon. Sekarang kita akan mem-PA-kan salah satu perikopnya. Ikuti langkah penggalian induktif secara berurutan dan lengkap.
1. OBSERVASI (PENGAMATAN), MENGGUNAKAN 5W-1H
• Baca, amati dan catat apa yang sungguh-sungguh tertulis dalam Alkitab
• Ajukan pertanyaan-pertanyaan kepada Alkitab menggunakan 5W-1H
• Tidak semua jenis pertanyaan perlu diajukan kepada satu perikop. Cukup yang perlu saja
Biasanya untuk narasi, ke-6 jenis pertanyaan ini diajukan. Tetapi untuk percakapan atau pengajaran (seperti yang terdapat dalam kitab-kitab nabi-nabi kecil, surat-surat) terutama jenis pertanyaan What, Why, How karena jenis pertanyaan lain sudah terjawab ketika mendekati kitab
Untuk Filemon 1:4-7 dapat mengajukan pertanyaan:
• Apa yang dilakukan Paulus setiap kali mengingat Filemon dalam doanya?
Mengucap syukur kepada Allah (ay 4)
• Mengapa (ia mengucap syukur kepada Allah setiap kali mengingat Filemon dalam doanya)?
Karena Paulus mendengar tentang kasih Filemon kepada semua orang kudus dan tentang iman Filemon kepada Tuhan Yesus (ay 5)
• Apa tujuan doa Paulus untuk Filemon?
Agar persekutuan Filemon di dalam iman turut mengerjakan pengetahuan akan yang baik di antara mereka untuk Kristus (ay 6)
• Apa yang diperoleh Paulus dari kasih Filemon?
Kegembiraan besar dan kekuatan (ay 7a)
Mengapa? Sebab Filemon telah menghiburkan hati orang-orang kudus (ay 7b)
2. INTERPRETASI (PENAFSIRAN), MENYUSUN BAGIAN-BAGIAN JADI SATU KESATUAN Tugasnya adalah menyusun kembali semua informasi yang telah diperoleh dalam Pengamatan sehingga menjadi satu kesatuan yang dapat dimengerti. Dari contoh di atas kita mendapat beberapa unsur:
(1) Paulus mengucap syukur setiap kali mengingat Filemon dalam doanya;
(2) hal ini karena Paulus mendengar kasih Filemon kepada semua orang kudus dan imannya kepada Tuhan Yesus;
(3) Paulus berdoa agar persekutuan Filemon di dalam iman turut mengerjakan yang baik di antara mereka untuk Kristus;
(4) Paulus memperoleh kegembiraan besar dan kekuatan dari kasih Filemon yang telah menghibur hati orang-orang kudus.

Kalau disusun hasilnya:
mendengar kasih Filemon kepada semua orang kudus dan imannya kepada Tuhan Yesus, Paulus mengucap syukur setiap kali mengingat Filemon dalam doanya, juga mendapat kegembiraan besar dan kekuatan dan berdoa supaya persekutuan Filemon dalam iman mengerjakan yang baik di antara mereka untuk Kristus
Kesimpulan pesan perikop ini:
ucapan syukur, kegembiraan besar dan kekuatan mendengar kasih dan iman Filemon dan doa bagi Filemon dari Paulus.
3. APLIKASI (PENERAPAN), MENCARI RELEVANSI DARI PESAN YANG DIPEROLEH.
Pikirkan secara praktis pesan Firman Tuhan untuk dilaksanakan dalam keseharian.
Dari Fil 1:4-7, coba daftarkan apa saja kesamaan yang Saudara miliki dengan Paulus/ Filemon :
 Apakah saudara mengucap syukur, bergembira, mendapatkan kekuatan ketika mendengar kasih dan iman jemaat yang saudara layani?
 Mengapa demikian?
 Sebagai anggota jemaat, apakah saudara telah menunjukkan kasih kepada anggota yang lain?
 Selanjutnya coba pikirkan hal apa saja yang harus Saudara kerjakan sebagai bukti kasih dan iman saudara.

2 komentar:

Irene Salomo mengatakan...

Terima kasih kak untuk makalah ini, sangat membantu KK di kampusku :)
Semoga terus jadi berkat

Noviyanti mengatakan...

Makasih bang, Salam dari Perkantas Palangka Raya
_Novi_