Latar Belakang.
Seiring dengan kemajuan teknologi di dunia yakni di dalam era post industri dan informasi banyak orang yang mengalami kekosongan batin yang luar biasa. Konsep rasionalisme yang meyakini bahwa dengan teknologi manusia tidak membutuhkan agama ternyata membuat manusia semakin kosong dan berpikir untuk kembali mencari nilai-nilai agama, nilai-nilai spiritualitas atau hal yang bersifat supranatural. Di sisi lain, kita juga diperhadapkan dengan seribu krisis kemanusiaan: mulai dari krisis diri, alienasi, depresi, stres, keretakan institusi keluarga, sampai beragam penyakit psikologis lainnya. Ada semacam ketakutan eksistensial yang mengancam diri kita di tengah situasi krisis, sarat teror, konflik, dan kekerasan, sampai pembunuhan yang menghiasi keseharian hidup kita. di tengah kondisi tersebut di dunia barat mencuat suatu ketidak percayaan terhadap agama secara formal dan terkhusus di dalam kekristenan dimana terdapat gejala secara umum yakni ekslusif dan dogmatis di dalam kehidupan kekristenan. Ekspansi New Age menjadi populer dan fenomenal pada dasawarsa 1970-an sebagai protes keras atas kegagalan proyek Kristen dan Humanisem sekuler dalam menyajikan wawasan spiritual dan petunjuk etis menatap masa depan. Pertama, di lingkungan gereja Kristen, misalnya, sulit menghapus ingatan masa lalu saat Gereja menerapkan doktrin “No salvation outside the Church!” Tidak ada keselamatan di luar Gereja.
Pengertian
Secara literal, New Age Movement adalah gerakan zaman baru, yang oleh Rederic dan Mery Ann Brussat disebut sebagai “zaman pencerahan spiritual”. New age movement, mulai menjadi bahan pembicaraan publik selama dasawarsa 80-an dan terus berlanjut sampai 90-an. Maraknya wacana ini merupakan puncak dari kesinambungan sejarah. Dulu, pada akhir dasawarsa 60-an dan memasuki awal tahun 70-an, sudah lahir benih baru New Age yang secara populer diekspresikan dalam bentuk “gerakan sadar diri” (self-conscious movement). Sebelumnya (1890-an) sudah ada masyarakat Vedanta di Amerika dan juga Transendentalisme oleh Thoreau dan Theosophy (hikmat ilahi atau pengetahuan tentang Allah) oleh Helena Blavatsky. Perpaduan kedua hal ini menjadi cikal bakal ‘ledakan’ NAM yg secara nyata hadir tahun 1970-an. Paham ini berkeyakinan ‘alam semesta ini mempunyai nafas semesta yang tidak berpribadi yang di sebut “hikmat ilahi” tugas manusia adalah untuk memperoleh hikmat ilahi ini dan menguasainya sehingga dapat hidup dengan sempurna di bumi ini.’ Ledakan new age movement bukan sebagai sebuah agama atau organisasi melainkan gerakan spontan dengan jubah yang berbeda-beda tetapi dengan nafas ajaran yang sama. Mulai dari cult, sect, New Thought, New Religious Movement, Human Potentials Movement, The Holistic Health Movement, sampai New Age Movement. Namun, benang merahnya hampir sama: memenuhi hasrat spiritual yang mendamaikan hati. Aktifitas yang mencakup paham ini juga terdapat di dalam aktifitas Kebatinan yoga, prana, transcendental meditation, sei baba, taoisme, tai chi & Waitankung, Feng shui & Astrologi, Zen Budhaisme, kebatinan jawa dan perdukunan.
Dasar Keyakinan.
Tidak ada sebuah keyakinan yang seragam diantara para pengikut New Age. Tetapi ada beberapa keyakinan dasar yang diyakini oleh banyak pengikut New Age dan sering digunakan sebagai alat pengelompokan gerakan New Age. Walaupun begitu, tidak ada paksaan bagi para pengikut New Age untuk memilih keyakinan dan praktek yang paling sesuai dengan diri mereka. Fleksibilitas memilih ?dogma? dan ?ritual? itulah yang menjadi ciri utama gerakan New Age.
Diantara keyakinan dasar para pengikut New Age yang sering membuat ikatan diantara mereka adalah:
• Monisme: keyakinan bahwa semua yang eksis diturunkan dari satu sumber energi yang kekal. Segala sesuatu yang ada, merupakan derivasi (penjabaran) dari sumber tunggal, divine energy.
• Pantheism: keyakinan bahwa semua yang eksis adalah Tuhan; Tuhan adalah semua yang ada. Semua itu secara natural membawa pada konsepsi sifat ilahiah dalam diri individu karena kita semua adalah perwujudan Tuhan. Mereka tidak mencari Tuhan sebagaimana diwahyukan di dalam kitab-kitab suci atau ada di surga nun jauh di sana. Mereka mencari Tuhan di dalam diri mereka dan melalui seluruh semesta.
• Reinkarnasi: keyakinan bahwa sesudah mati, kita terlahir dan hidup lagi sebagai makhluk lain. Siklus ini berulang berkali-kali. Keyakinan ini serupa dengan konsepsi peralihan jiwa (transmigration of soul) dalam agama Hindu.
• Karma: keyakinan bahwa kejadian baik dan buruk yang kita terima merupakan akumulasi dari catatan kehidupan kita sebelumnya. Pada akhir kehidupan, kita dibalas sesuai dengan hitungan karma kita melalui kelahiran kembali (reinkarnasi) dengan kehidupan yang lebih baik atau kehidupan yang lebih buruk.
• Aura: keyakinan bahwa setiap benda termasuk tubuh manusia mempunyai lingkaran energi yang mengelilinginya. Energi itu tak terlihat bagi kebanyakan orang, tetapi dapat dideteksi oleh orang yang terlatih sebagai bentuk yang berpendar, berwarna-warni mengelilingi tubuh. Aura diyakini sebagai tanda yang dapat digunakan untuk mendeteksi kesehatan fisik, mental dan spiritual seseorang.
• Transformasi Pribadi: keyakinan bahwa sebuah pengalaman spiritual yang dialami sendiri dapat mengarahkan seseorang pada penerimaan terhadap keyakinan dan praktek-praktek New Age. Transformasi pribadi ini digunakan untuk mengembangkan potensi diri, kemampuan mengobati diri sendiri dan orang lain, serta lebih memahami cara kerja semesta. Pada masanya nanti, ketika cukup banyak orang yang mengalami transformasi pribadi, sebuah transformasi yang bersifat sosial diyakini akan terjadi di dunia.
• Tanggung Jawab Lingkungan: sebuah keyakinan tentang urgensi untuk menjaga kesehatan bumi, yang sering dilihat sebagai sebuah bagian yang hidup.
• Agama Universal: keyakinan bahwa hanya ada satu realitas yang eksis karena semua adalah Tuhan. Agama-agama sesungguhnya hanya merupakan jalan yang berbeda menuju realitas puncak (Tuhan). Agama universal dapat divisualisasikan dengan sebuah gunung dengan banyak sadhanas (jalan spiritual) menuju puncak. Sebagian sulit, sebagian yang lain mudah. Tidak ada satu jalan tunggal yang benar. Semua jalan pada akhirnya dapat mencapai puncak. Para New Agers mengantisipasi datangnya sebuah agama universal baru yang mengandung elemen dari keyakinan saat ini yang akan muncul dan diterima secara umum di seluruh dunia.
Zaman Baru: ada sebuah utopia tentang era baru, pemerintahan dunia, akhir peperangan, penyakit, kelaparan, polusi, dan kemiskinan. Semua bentuk diskrimasi akan berakhir. Perjuangan kesukuan dan nasionalisme akan digantikan dengan sebuah kepedulian pada seluruh dunia dan penduduknya.
Pengaruh New Age Movement dalam gereja (Fil 4:8)
Positive Thinking (Norman Vincent Peale) : Bila kita berfikir positif, maka hal-hal negatif dalam diri kita akan berangsur-angsur tergeser oleh yang positif itu, dan pada akhirnya yang negatif akan hilang.
Possibility Thinking (Robert Schuller) : The me I see, the me I’ll be. Apa yang kita lihat secara visulalisasi itu akan kita peroleh secara nyata.
Positive Confession (Kenneth Hagin) : If it is to be, it is up to me. I’m OK, you’re OK. Ketiga penulis ini adalah pendeta dan tulisannya banyak dibaca oleh orang Kristen dan para pengusaha.
Prosperity gospel (injil sukses) di korea.
Pengaruh dan penganut New Age Movement
1. Artis
Salah satu contoh pengaruh New age movement di dalam 'Church of Scientology'. Tom Cruise: Berkembang Bersama Ajaran Scientology, Jhon Travolta: Scientologi, dia berkata “Membantuku Menjalani Hidup”, Leah Remini Kembali 'Normal', Jenna Elfman: Hidup lebih teratur
2. Film.
Roots, Star Trek, The Next Generation, kung fu.
3. Tokoh
Carl Jung (ada kekuatan mistis dan agama dalam diri manusia bahkan di katakan bahwa diri manusia, ada bawah sadar kolektif yang merupakan bejana penyimpan semua bayangan dan kekuatan yang di alami semua manusia sepanjang sejarah). Abraham Maslow (ada kekuatan yang positif yang dapat mengaktualisasikan diri untuk mencapai kebutuhan hidup seutuhnya), Sigmund Freud (kepercayaan kepada Tuhan adalah gangguan jiwa) ini merupakan tokoh psikologi baru.
Kesimpulan.
1) Paham/ideologi inti dari gerakan ini adalah “pantheisme” : God is all and all is god. Paham ini tidak sama dengan apa yang tertulis dalam Ef 4:6, bahkan sangat bertentangan sama sekali.
2) Pada hakekatnya, gerakan zaman baru menganut pandangan : tidak ada kebenaran yang absolut karena semua agama tak lebih dari sekadar jalan menuju Tuhan (pluralisme). Pandangan ini sangat bertentangan dengan Kesaksian Alkitab dalam Yoh 14:6 dam Kis 4:12 yang menyatakan bahwa KESELAMATAN HANYA DI DALAM DAN MELALUI TUHAN YESUS KRISTUS.
3) Gerakan ini tidak menganggap “keselamatan” sebagai sesuatu yang penting. Yang terpenting adalah manusia mencapai/mengalami kesadaran tertinggi (kecerdasan spiritual (awareness enlightment)) yang diperoleh dari pencarian di dalam batin.
4) Seperti ketika Paulus di Athena, kita harus terlebih dahulu menolong orang-orang penganut gerakan Zaman Baru untuk mengerti bahwa mereka tergantung kepada pencipta yang transenden dan berpribadi, bertanggung jawab kepadaNya dan berdosa di hadapanNya. Hanya dengan demikian kita baru dapat memanggil mereka untuk bertobat dari dosa-dosa mereka, percaya kepada Injil, dan beriman kepada Yesus Kristus, TUHAN satu-satunya yang telah dibangkitkan oleh ALLAH dari kematian (Kis 17:16-40).
Menghadapi tantangan New age movement tidak ada hal yang lebih kuat selain hubungan yang lebih erat dengan Tuhan dan firmanNya, karena firman itulah yang akan memberikan obat penangkal paling ampuh. Hal ini juga perlu diperkuat dengan persekutuan antar anak Tuhan yang sama-sama merindukan jalan, kebenaran dan hidup Kristus. Lebih dari itu New age movement juga merupakan kritik yang di sampaikan kepada kekeristenan, sampai di mana kekeristenan sudah membuktikan secara nyata, apa yang di akuinya di dalam iman di dalam kasih Kristus itu. Selanjutnya, di dalam rangka itu tugas kita memproklamasikan injil kepada para New agers di butuhkan satu perilaku kemanusiaan Kristiani yang benar dan nyata untuk menjawab perilaku kemanusiaan yang di beritakan paham New age movement. “Sebab aku mempunyai keyakinan yang kokoh dalam Injil, karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya, pertama-tama orang Yahudi, tetapi juga orang Yunani. Sebab di dalamnya nyata kebenaran Allah, yang bertolak dari iman dan memimpin kepada iman, seperti ada tertulis: "Orang benar akan hidup oleh iman."(ROMA 1:16-17)
Sumber dan bacaan.
1. Humanisme dan gerakan zaman baru oleh Ir.Herlianto M.Th, Yayasan Kalam Hidup.
2. Artikel New Age: Karakteristik Gerakan New Age oleh Sumardiono
3. Datangnya Zaman Baru: Neo Liberalisme oleh B. Herry Priyono & Yanuar Nugroho
4. Artikel New Age Movement Oleh : Joni W. Simatupang, S.T
5. Makalah New Age Movement oleh Drs. Tiopan Manihuruk
6. Encyclopedia Britannica 2006.
7. Clash of Worlds By David Burnett Monarch Books, London.
8. Evangelical Dictionary of Theology, second edition. Baker Academic, Edited By Walter A. Elwell. 2001
Selasa, 18 Desember 2007
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar