Rabu, 08 April 2009

Di Puncak

Lima hari di Puncak..
Oleh: Prasasti Perangin-angin
Lima hari di Puncak, mengajar saya untuk menikmati waktu bersama dengan Tuhan. Berikut ini topik dan perenungan Alone With God (AWG) selama di Puncak.

AWG 1. Bagaimana kehidupan doa/penyerahan saya?
Di dalam hidup saya kiranya Tuhan nyatakan apa yang menjadi kerinduan Tuhan untuk saya miliki, untuk saya bangun bersama dengan Tuhan. Lima hari ini akan saya gunakan waktu bersama dengan Tuhan, menyerahkan semuanya kepada Tuhan.
Ya.. pertama saya harus bisa membangun kembali kehidupan Doa saya. Tuhan kehidupan doa saya selama ini banyak mengalami kemunduran. Saat ini saya rindu kembali membangun itu bersama dengan Tuhan. Saya rindu sekali menikmati waktu-waktu bersama dengan Tuhan. Karena sebelum saya merenungkan banyak hal tentang hidup saya sebagai hamba Tuhan, tanpa kehidupan Doa, dan penyerahan hidup maka pekerjaan kepada Tuhan itu tidak akan berarti. Saya ingin bercakap-cakap kembali dengan Tuhan seperti yang saya katakan kepada mahasiswa. Ini adalah kesempatan untuk bisa berbicara tentang semua apa yang saya pikirkan dan menyerahkanya kepada Tuhan. Saya mengingat sewaktu mahasiswa saya banyak menyediakan waktu berbicara kepada Tuhan dan menangis di hadapan Tuhan, Tuhan saya merindukan saat yang seperti itu terjadi kembali di dalam hidup saya.
Tuhan saat ini saya menyadari bahwa tidak hal yang bisa saya kerjakan sebagai seorang staff jika saya tidak menyerahkannya kepada pekerjaaanMu ya Tuhan. Karena ini merupakan pekerjaanMu Tuhan KuasaMu yang nyata di dalam hidup ku. Selama ini terkadang saya mengandalkan kekuatan saya tetapi saya mau berusaha untuk membangun kembali kehidupan doa di dalam penyerahan diri kepada Allah.
Orang-orang yang saya layani juga ya Tuhan biarlah saya akan bangun kembali membawa mereka kepada tangan Tuhan. Karena Tuhanlah yang memberikan pertumbuhan, Tuhan lah yang membawa mereka kepada murid Kristus, saya ini adalah hanya alat. Tuhan pakai hambamu dengan kekuatan doa membawa mereka menjadi seorang pelayanan Tuhan yang sejati.
Komitmen saya:
- Membuat kembali jadwal Doa Rutin setiap hari. Agar aku bisa dispilin dan kembali dengan setia membawkan itu kepada Tuhan. Karena kenapa waktu mahasiswa saya begitu menikmati mereka satu persatu, bergumul akan hidup mereka dan pelayanan yang sedang saya kerjakan. Semoga Tuhan, pelajaran dari Jogja kemarin akan saya bangun kembali di dalam kehidupan staff di Medan.
Bersyukur kesempatan ini, bisa saya pakai membawa pelayanan dan orang-orang yang saya layani kepada Tuhan.

AWG 2. Bagaimana hidup saya Panggilan saya sebagai seorang hamba Tuhan?
Mencoba merenungkan siapakah saya ya Tuhan? Saat ini saya mencoba menikmati kesempatan ini menjadi bagian di dalam hidup saya. Tuhan saya rindu menjadi teladan. Biarlah saya sebagai pelayanan Tuhan akan di kenal orang lain sebagai seorang teladan. Sebagai model, untuk menginspirasi mahasiswa menjadi seorang leader di bangsa ini.
Teladan dalam hal:
- Hidup. Di dalam keseharian, di dalam sikap saya saya rindu mejawab panggilanMu dengan hidup itu Tuhan. Tahap demi tahap bisa menjadi teladan di tengah orang percaya. Sehingga itu akan menjadi khotbah sejati saya di dalam panggilanMu ini ya Tuhan.
- Tetapi Syukur buat pengurapanMu di dalam hidup saya, syukur buat Engkau telah memperkenankan saya mengerjakan pelayanan ini. Di dalam keterbatasanku ya Tuhan tolong kuatkanlah aku biarlah aku bisa belajar menjadi berkat di dalam seluruh hidup saya.
- And I will Follow, I promise. I will go, just were ever you goes. Kusambut panggilanMu dengan setia, setia dan setia.
- Menekuni panggilan dengan mengerjakanya dengan serius belajar firmanMu untuk di sampaikan kepada jemaatMu.
- Hidup saya persembahkan kepadaMu ya Tuhan.
Tugas hamba adalah mewartakan kerjaan Allah. dan taat mengerjakanya sesuai dengan kehendakMu. Biarlah hamba senantiasa teguh pada pangilan ini seturut dengan kehedakMu di dalam hidup hamba.
Sama seperti engkau mengutus muridMu pada saat itu saat ini utus jugalah hambamu keladang pelayanan kaum intelektual menjadi berkat bagi mereka. Menjadi inspirasi bagi mereka. Kalau orang ingin mengenal hamba biaralah orang akan mengenal seorang pelayanan Tuhan yang penuh penyerahan kepada Allah. Doa hamba saya bisa mengerjakanya sampai dengan selesai..
Dan semua ini bukanlah karena apa-apa ya Tuhan tetapi semuanya hanyalah karena anugrahMu.
Bukan karena kebaikanku
Bukan karena baik rupaku,
Bukan karena kelebihanku
Bila aku dapat semua hanyalah anugrahMu Tuhan. Terimakasih Tuhan telah menguatkan dan meneguhkan hamba pada malam hari ini. Biarlah semuanya akan membawa hamba menjadi seorang teladan sebagai hamba Mu. Amin

AWG 3. Bagaimana kesetiaan Allah di dalam hidup saya.
Melalui keindahan alam Puncak Bogor yang bisa saya nikmati saya bersyukur, Tuhan meneguhkan saya bertapa itu menjadi suatu bukti Tuhan memelihara hidup saya. Pergumulan menjawab panggilan Tuhan semalam cukup berat tetapi, pagi hari yang Tuhan berikan dengan udara segar dan keindahan alam yang ia tunjukan menjadi bukti bagaimana Tuhan tidak akan pernah meninggalkan saya di dalam mengerjakan panggilan itu. Kalau saya renungkan juga bagaimana Tuhan memelihara hidup saya mulai dari kecil sampai kepada saat ini ini sungguh bagaimana kebesaran Tuhan nyata di dalam hidup saya. Jika demikian mengapa saya takut, bukankah seharusnya saya bisa teguh di dalam pemeliharaan Tuhan.
Ketika mengingat itu saya menikmati sekali bahwa memang benar saya harus sujud dan taat di dalam hadirat Tuhan dan bergantung penuh kepadaNya. Menyerahkan segala sesuatunya di dalam tanganya. Masa depan akan indah ketika bersama dengan Tuhan.
Belajar juga dari Abraham bagaimana Tuhan menepati janjinya. Ia memberikan dan mengenapi janjinya kepada setiap orang yang berharap kepada Dia. Terus terang saya terkadang takut dan gentar menghadapi semua tantangan menjawab panggilan Tuhan di dalam hidup ku, tetapi pemeliharaan Tuhan ini menjadi jawaban bagaimana Ia dengan setia bersama-sama dengan saya mengerjakan panggilan ini. Bahkan di dalam sebuah masa yang tidak masuk akal Isak anak yang pernah ia janjikan di minta tetapi Tuhan melihat Abraham sungguh hanyalah taat dan berserah kepda Tuhan buat setiap hal yang Tuhan percayakan itu kepadanya. Semoga saya ya Tuhan bisa terus melihat janji penyertaanMu di dalam seluruh hidup saya.

AWG 4. Disipline dan ketekunan seorang pelayan
Jika Tuhan begitu setia, menjadi pengawal saya, gunung batu hidup saya, bagaimana dengan ketekunan saya untuk menjalaninya?
Ketaatan untuk melakukan apa yang Tuhan kenankan kepada saya. Secara khusus mengenai karakter saya di dalam disiplin.
Bersyukur sekali Tuhan berbicara melalui alam yang bisa saya nikmati pagi ini. saya bisa belajar kedisiplinan dari kumpulan burung Kucil. Saya melihat burung ini dengan gigih mencari makan dari satu pohon ke pohon yang lain, dari satu cabang ke cabang yang lain daris satu daun ke daun yang lain. Saya bisa melihat kegigihan pantang menyerah yang mereka lakukan menjalani hidup. Ini sangat kontras dengan saya yang sering saya lakukan. Masih ada waktu untuk bermalas-malasan dan membuang-buang waktu. Saya seharusnya merasa malu, burung-burung itu begitu sabar menjalani semua pohon, semua cabang dan semua daun untuk melihat apakah ada sesutau hal yang bisa mereka makan. Teringat, saya terkadang tidak sabaran menjalani satu tahap ke tahap yang lain di dalam saya mengerjakan suatu hal. Burung itu mesikipun kecil dapat menjelajahi semua pohon-pohon itu. Mulai dengan menjalani sebuah daun, sebatang cabang sampai akhirnya satu pohon. Ini mengajarakan saya untuk membangun kedisiplinan dan ketekunan dengan mulai kembali mengerjakan hal-hal yang kecil barangkali.
Belajar juga tentang kedisiplinan dari seekor tupai. Tupai itu melompat di atas pohon ke pohon yang lain. Untuk bisa seperti itu mungkin di pengaruhi oleh koradnya tupai melompot. Tetapi di samping itu kalau tupai tidak pernah mulai belajar melompat ia tidak akan pernah menjadi tupai yang bisa melompat dengan cerdas. Teringat akan apa yang dikatakan oleh Rasul Paulus bahwa ia harus melatih dirinya beribadah. Melihat tubuh dan batin ini seperti petinju, atelit atau seekor tupai untuk bisa melompat. Saya terkadang tidak sabaran menghadapi atau menjalani sebuah kehidupan yang teratur. Saya harus berubah dari cepat bosan menjadi sabar.
Melihat banyak hewan yang berkeliaran tidak ada yang seperitnya sedang mengerjakan sesuatu yang tidak berguna. Bagaiaman saya sebagai anak Tuhan seharusnya bisa memulai kegigihan untuk belajar, gigih melawan kedagingan yang malas ini.
Saatnya saya harus disiplin untuk menjadi dewasa, belajar bersahabat, belajar untuk mencintai belajar melalui sebuah ketekunan di dalam menjalani panggilan ini.
Di dalam baca buku saya harus bisa mencoba setia membaca satu buku ke buku yang lain. Dengan focus tekun di dalam setiap perkara dengan sebuah kedisiplinan. Disiplin dengan jadwal, disiplin dengan hidup, istirahat, makanan, perawatan, semuanyalah.
Latihan untuk membangun disiplin rohani.
1. Satu hari ini 24 jam saya harus berpuas bercanda, berbicara dari saya. Hanya menjawab apa yang di Tanya tanpa memberikan komentar di dalamnya.
2. Disiplin baca buku min 10 hal per hari
3. PAP 1 X seminggu di luar persiapan Khotbah.
4. AWG 2 Jam se minggu

AWG 5 Membangun sebuah persekutuan dengan sesama (pribadi ke pribadi)
Pada bagian ini saya banyak diingatkan bagaimana membangun kesatuan di dalam mengerjakan pelayanan secara khusus di antara staff. Saya harus membangun sebuah kedekatan yang di dalamnya bukan hanya sebagai rekan sekerja tetapi sahabat di dalam panggilan yang besar ini. Saya juga mengevaluasi banyak hal yang terjadi di antara staff, sungguh hal-hal Negative itu harus di buang dan membangun hal yang positif. Secara khusus saling menguatkan di dalam mengerjakan pelayanan.
Kesempatan ini juga saya banyak menggumuli untuk mendoakan setiap staff di dalam segala keberadaan mereka. Semoga dengan perenungan dan doa ini saya akan bisa membangun kedekatan dan hati yang saling mengasihi, hati yang rendah hati dan menerima satu dengan yang lain. Sabar dan mencoba saling memahami di dalam keterbatasan dan kelebihan setiap kami.

AWG 6-7 Kesehatan
Hari ini saya terserang flu dan batuk dan tidak bisa konsentrasi untuk merenungkan banyak hal di dalam pengerjaan pelayanan. Tetapi saya mencoba menikmati dan bersyukur atas segala yang terjadi di dalam hidup saya. Paling penting saya harus bisa menerima ini semua dan berusaha menjaga kesehatan. Berolah raga yang teratur dan menjaga stamina di dalam mengerjakan pelayanan. Saya yakin seperti Rasul Paulus bersyukur bahwa di dalam kelemahanyalah ia akan kuat. Tuhan kuatkan hambaMu menjalani semua ini, Taruhkan apa saja hanya saja dan kuatkanlah saya.

AWG 8. Karena pertolongan Tuhanlah saya mengerjakan pelayanan bukan karena manusia
(Meditasi 1 Tesalonika 2:1-12)
Merenungkan bagaimana Paulus mensharingkan apa yang ia kerjakan di dalam ia melayani jemaat di Filipi dan Tesalonika. Semua yang ia kerjakan, pengorbanan, kesungguhan dan ketuguhan hati menghadapi finahan, dan tantangan itu adalah pertolongan Tuhan itu adalah kehedak Tuhan. Ia tidak melakukan itu semuanya karena ia ingin menyenangkan manusia, tetapi karena kehendak Allah. Sehingga hal itu juga yang menjadi kerinduan Paulus kepada jemaat di tesalonika yakni hidup di dalam kehendak Tuhan bukan kehendak dan pekerjaan manusia. Dan harus di ingat bahwa pekerjaan yang di dasari oleh kehendak dan pertolongan Tuhan tidak akan pernah sia-sia.
Hal ini sangat meneguhkan saya di dalam mengerjakan pelayanan ini. biarlah saya terus berorientasi kepada kehendak Tuhan dan pertolongan Tuhan menjadi dasar saya di dalam mengerjakan pelayanan saya sebagai seorang staff. Bukan kesukaan dan pujian dari manusia yang saya harapkan. Sehingga apa pun yang terjadi saya dengan kesungguhan akan mengerjakan pelayanan ini. dan itu menjadi sukacita untuk mengerjakan pelayanan yang di dasari oleh panggilan Tuhan.

AWG 9 Membangun sebuah Integritas sebagai seorang pelayan.
Aku harus akui bahwa ada hal-hal yang sering saya lakukan berbeda dengan apa yang saya ucapkan. Integritas di dalam hal kecil, di dalam hal yang mungkin sepele menurut saya, tetapi itu seharusnya menjadi bagian hidup di dalam integritas hidup saya. Belajar dari Daniel bagaimana ia bisa mengerjakan pekerjaannya di kerajaan negeri orang Persia dan Median tidak didapati satupun kesalahan di dalam dirinya, hal itu bisa ia kerjakan karena ia memiliki Roh yang luar bisa yang diberikan Allah kepadanya. Di dalam kesetiaanya kepada Allah Israel ia bisa menjadi berkat sehingga semua bangsa harus menyembah Allah Israel. Bagaimana hal ini juga akan menguatkan saya bahwa dengan integritas atau teladan hidup akan menjadi khotbah yang berbicara kepada setiap orang yang saya layani.
Saya harus mulai dengan menepati janji sekecil apapun. Dan jangan terlalu cepat untuk berjanji. Sehingga satu hal yang saya katakan itu akan saya kerjakan. Menghargai apa yang saya ucapkan di dalam setiap hal.
Menghindari sekecil apapun kesalahan yang saya buat. Menjadi teladan
- Jangan terlalu banyak berbicara. Dan pikirkan dulu sebelum berbicara. Hidup yang berpadanan dengan apa yang kelihatan.
- Agar di dalam memberitakan injil jangan aku sendiri di tolak.

AWG 10-11 Membangun sebuah perencanaan di dalam pelayanan
1. Pelayanan Mimbar
- Kuat di dalam pengajaran dan Khotbah
- Self study must be a priority.
- Strong in reading (min 10 pages every day in the morning) I went to build a reading habit. If I go to every were I must bring a book and spent time to reading.
- Strong In Bibel study (min 1 time a week personal bible study without prepare my preaching)
• Sebelum menerima pelayanan saya harus memikirkanya terlebih dahulu.
• Maksimal tree times a week. Dan harus berani menolak pelayanan.
- Di dalam mengerjakan pelayanan menggunakan Eksposistoris preaching.
- Setelah selesai pelayanan saya harus berani di evaluasi peribadi.
- Di dalam sharing pelayanan saya harus menyediakan waktu lebih untuk membangun persekutuan dan mendoakan mereka di dalam pelayanan. Saya ingin menjadi sahabat bagi pelayanan mahasiswa di kota medan.
- Persiapan minimal seminggu sebelum pelayanan. Biarlah sedikit saya kerjakan tetapi yang sedikit itu bisa memberikan pengaruh yang besar di dalam pelayanan yang saya kerjakan..
- On time every were. And say to commite to start on the time.
2. Pelayanan Kelompok kecil
- Memperkuat perjanjian di dalam kelompok kecil.
- Komitment
- Konsisten
- Buat good planning to star small group
3. Pelayanan Pendampingan
- Campus concern
- Perkamen
- Tim misi
- TFT mision
- PMK & TPPM (pendampingan dan program)
- TFT Projek.

Tidak ada komentar: