Liputan/refleksi Pertemuan Kombin/dept KK se-Medan (seri 1 artikel KK)
Pelipatgandaan KK dalam sebuah Ketimpangan.
Pelayanan mahasiswa hadir melalui sebuah kelompok kecil. Melalui metode pembinaan secara kelompok kecil pelayanan mahasiswa hadir dan berkembang di dalam dunia kampus. Dengan ciri pembinaan yang intensif, progresif dan interaktif kelompok kecil berdampak besar di dalam proses pembentukan murid dan keberlangsungan pelayanan mahasiswa. Murid yang bukan hanya sebatas ‘status’ tetapi murid yang mengalami perubahan nilai dan karater hidup menuju kepada kesempurnaan di dalam Yesus Kristus. Murid yang bertumbuh, murid yang dapat menjadi garam dan terang bagi dunia terbentuk melalui kelompok kecil.
Proses pemuridan di dalam KK terjadi dengan proses pelipatgandaan. Seorang anggota kelompok kecil diharapkan akan menjadi pemimpin KK nantinya. Pelipatgandaan yang terangkum di dalam karakter, kepemimpinan dan kompetensi. Sehingga di dalam proses itu seorang murid akan dapat memuridkan. Atau dengan kata lain proses itu bukan hanya ‘menggemukkan’ diri sendiri tetapi murid yang juga akan dapat membawa domba-domba menjadi murid Kristus.
Amanat Agung menjadi landasan bahwa setiap murid atau orang percaya hidup di dalam panggilan menjadikan semua bangsa murid Kristus. Status murid menjadikan kita ikut di dalam tanggungjawab menjadikan semua bangsa murid Kristus. Ikut di dalam penggenapan amanat itu yakni: Karena itu pergilah dan jadikanlah semua bangsa muridKu..
Beban dan visi Amanat Agung tergambar melalui teladan Tuhan Yesus. Ketika Tuhan Yesus mengembalakan ke 12 Rasul, Ia dengan jelas memahami visi dari pengembalaan itu yakni penjala ikan menjadi penjala manusia. Dengan hanya memfokuskan kepada ke 12 murid, Tuhan Yesus dapat mengubah seorang nelayan, seorang pemumut cukai, seorang “Pemberontak (Zelot)’ atau yang tidak terpelajar akan menjadi saksi dan mengajarkan kepada dunia tentang kebenaran di dalam diri Yesus Kristus. Itu adalah sebuah gambaran keberhasilan pembinaan/pemuridan yang di lakukan Tuhan Yesus di dalam kehidupan para murid.
Melihat teladan itu kelompok kecil juga memiliki dan mendemonstrasikan kerinduan yang sama. AKK yang saat ini dibina suatu saat akan membina. AKK yang saat ini dituntun untuk bertumbuh, suatu saat akan menuntun umat Tuhan untuk bertumbuh. Ini merupakan kerinduan kelompok kecil yaitu sebuah kelompok yang berlipatganda. Atau murid yang memuridkan. Kelompok kecil melihat dengan pembinaan yang khusus dengan 3-8 orang akan menghasilkan sebuah kelompok-kelompok yang baru. Bahkan kelompok kecil dapat memberikan kontribusi terhadap kegenapan penginjilan sedunia.
Tetapi, apa yang dirindukan kelompok kecil dan pelayanan mahasiswa ini, mengalami sebuah “ketimpangan”. Jika kita melihat kondisi pelayanan saat ini, maka proses murid yang memuridkan itu berjalan dalam ‘kecepatan terendah’. Dari lebih kurang 983 orang AKK binaan tahun ke-3 yang di harapkan sudah dapat memuridkan ternyata hanya 170 orang yang sudah memuridkan. Atau hanya 15 %. Bahkan tidak jarang kita menjumpai seorang AKK tidak memimpin sampai alumni. Jika dilihat juga dari yang sudah memuridkan yaitu 864 orang sebagian besar merupakan alumni. Ada apa dengan kondisi ini? di mana murid yang diharapkan memuridkan itu?
Di dalam pertemuan Kombin Se-medan masalah ini dibicarakan dan dibukakan oleh PMK Medan. Yakni kondisi pelipatgandaan pelayanan mahasiswa. PMK Medan menjadi fasilitator untuk mengumpulkan semua Kombin/Dept KK se kota Medan. Untuk berdiskusi dan mencari langkah konkrit menanggapi masalah ini. Di samping itu setidaknya pertemuan ini akan menyadarkan Kombin/Dept KK akan kondisi pelipatgandaan KK saat ini. Karena sadar atau tidak pelayanan mahasiswa sedang berada di dalam sebuah ketimpangan ini.
Bagaimana kita menanggapi masalah ini? atau di mana hulu masalahnya. Sebagai Kombin/dept KK apakah memang kita juga sedang ikut bermasalah di dalamnya. Sebagai Kombin/Dept KK yang sering dijuluki mengurusi ‘ujung tombak pelayanan mahasiswa’ apakah masih tergambar di dalam hati kita. Di tengah pelayanan mahasiswa menempatkan bahwa perjalanan KK adalah kunci keberhasilan dan keberlangsungan pelayanan mahasiswa, bukan kah seharusnya pengurus juga akan menempatkan KK sebagai bagain utama di dalam mengurusi pelayanan. Tetapi pertanyaannya adalah apakah sense itu masih terasa di tumbuh pengurus. Jika kita pengurus sudah mulai menomorduakan kelompok kecil, ini merupkan sebuah indikasi pengurus juga sedang ikut ambil bagian di dalam terciptanya ketimpangan pelipatgandaan KK.
Para PKK apakah saat ini masih melihat Kelompok kecil sebagai prioritas utama pelayanan? Ataukah para PKK juga sudah melihat KK itu sama dengan pelayanan menjadi petugas acara kebaktian, misalnya. Jika memimpin KK itu sama saja dengan bentuk pelayanan yang lain, maka jangan heran ketika mendengar di dalam satu semester KK hanya berjalan 1 atau 2 kali. Ini relaita ketimpangan di dalam pelayanan kita saat ini. Di samping itu juga PKK seriang sekali hanya mentransfer sebuah tradisi KK bukan Visi dari kerinduan KK. Sehingga PKK baru sering tidak tahu atau tidak memahami tanggungjawabnya sebagai pembuat murid.
Di samping kedua hal tersebut tentunya komitmen dari AKK juga berperan aktif menciptakan ketimpangan itu. Di dalam perjalanan Tuhan Yesus, injil menceritakan bahwa banyak orang ingin menjadi murid-Nya. Tetapi di dalam perjalanan itu, Tuhan Yesus menanamkan satu hal kepada setiap orang yang mau mengikut Dia. Komitmen. Luk 14:27 Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak dapat menjadi murid-Ku. Bagaimana kerinduan AKK kita saat ini mengikuti kelompok kecil? Apakah saat kelompok itu menjadi saat yang terindah karena saat itulah AKK akan bertemu dengan sebuah komunitas/keluarga untuk bertumbuh bersama. Untuk bersekutu bersama. Untuk belajar bersama. Untuk bersaksi bersama.
Apa yang harus kita lakukan? Semoga melalui pertemuan ini, Kombin/dept KK se kota Medan menyadari hal ini. Jika pengurus sadar, maka pengurus akan memimpin para PKK untuk juga menyadari ketimpangan itu. Jika para PKK sadar maka ia akan menamkan hal itu di dalam kelompok kecilnya kepada AKK. Itulah kerinduan kita bersama: menyadari ketimpangan pelipatgandaan kelompok kecil kita. (sasti) to be continue..
Selasa, 29 April 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar